03 Februari 2013

Di Riau, Pejabat Sudah Biasa Pakai Mobil Mewah

Mobil dinas kepala daerah dan pimpinan dewan di Riau cukup mewah. Rata-rata dana mobil dinas mencapai miliaran rupiah.

Di Riau, ada 10 kabupaten dan 2 kota. Rata-rata para bupati dan walikota di Riau mendapat fasilitas mobil dinas yang lumayan mewah. Para kepala daerah umumnya menggunakan mobil dinas sekelas Toyota Land Cruiser, Toyota Alphard. Paling murah para pejabat menggunakan Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero Sport.

Misalkan saja, Walikota Pekanbaru, Firdaus MT yang baru menjabat, sudah menggunakan Toyota Harrier dan Alphard. Ini belum lagi mobil jenis sedan merek Camry. Begitu juga Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Indra Muhklis Adnan juga menggunakan Land Cruiser dan Alphard.

Tak jauh beda, Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Yopi Arianto juga menggunakan Land Cruiser. Begitu juga Bupati Siak, Syamsuar yang juga tak mau ketinggalan mengunakan Land Cruiser.

Sedangkan Walikota Dumai, Khairul menggunakan sedan Camry dan mobil dinas luar kotanya gunakan Pajero Sport. Untuk Bupati Kampar, Jefry Noer juga menggunakan Alphard.

Bupati Rokan Hilir (Rohil), Anas Maamun yang juga merangkap jabatan Ketua DPD Golkar Riau, juga menggunakan Land Cruiser.

Dari sekian banyak jenis Toyota Land Cruiser yang paling mahal digunakan Bupati Pelalawan, M Haris. Mobil dinasnya Land Cruiser dengan seri termahalnya yang harganya mencapai Rp 2,7 miliar.

Jika bupati mendapatkan mobil dinas Land Cruiser maka secara otomatis ketua DPRD-nya juga menggunakan mobil yang sama, walau serinya tetap di bawah kepala daerah.

Kondisi yang sama juga dimiliki Gubernur Riau, Rusli Zainal dengan mobil dinas luar kotanya jenis Land Cruiser dan mobil dinas dalam kota Camry.

Mewahnya mobnas kepala daerah di Riau ini, selama ini seakan dianggap lumrah oleh masyarakat. Menurut Ketua LSM, Forum Riau Membangun, Edi Ahkmad RM kepada detikcom, Kamis (22/11/2012) mengatakan, sebaiknya Mendagri segera membuat keputusan yang mengikat soal mobil dinas untuk kepala daerah.

"Sepanjang aturan itu tidak tegas, ya kepala daerah akan sesuka hatinya menggunakan dana APBD untuk mobil dinas yang mewah-mewah," kata Edi RM.

Masih menurut Edi RM, selama ini kepala daerah dan jabatan Ketua DPRD provinsi dan kabupaten setali tiga uang dalam penganggaran mobil dinas.

"Dewan dan pemerintah daerah itu sudah kongkalikong. Dewan akan mengabulkan anggaran mobil dinas, sepanjang mereka juga mendapatkan fasilitas. Jadi praktik seperti ini akan terus terjadi sepanjang tidak ada aturan tegas dari Mendagri sendiri," kata Edi RM.

Selama ini, kata Edi RM, kepala daerah menggunakan mobil Land Cruiser harga miliaran itu selalu berdalih soal infrastruktur. Jalan di Riau banyak yang rusak, menjadi pembenaran bupati dan gubernur gunakan Landcruiser.

"Kalau bupati dan gubernur gunakan Land Cruiser tentulah mereka tidak merasakan kondisi jalan yang rusak itu. Sebab, di atas mobil mewah tentulah tidak begitu terasa kalau jalan rusak. Mestinyakan, jalannya yang diperbaiki, agar rakyat juga bisa menikmati infrastruktur yang bagus," sindirnya.

0 komentar:

Posting Komentar