11 Januari 2013

Mobil Esemka Rajawali dan Bima Sudah Layak Jalan


Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Lementrian Perhubungan, melalui irektorat Jenderal Perhubungan Darat telah menerbitkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor untuk dua tipe Mobil Esemka, yakni tipe Rajawali (4×2) MT untuk jenis mobil penumpang dan Tipe Bima (4×2) MT untuk jenis mobil pick up (barang).

“Sertifikatnya sudah terbit. Itu artinya dua kendaraan itu sudah laik jalan. Nantinya sertifikat itu akan dijadikan sebagai dasar acuan untuk penertiban BPKB dan STNK,” tutur Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S Ervan, Jumat (19/10/2012).

Untuk Mobil Esemka tipe Bima telah dikeluarkan Sertifikat no. SK. 3896/AJ.402/DRJD/2012 dan untuk Esemka tipe Rajawali telah dikeluarkan sertifikat no. SK 3897/AJ.402/DRDJ/2012.

Setelah melalui tahapantahapan dan proses uji kelaikan jalan dan uji emisi, kini produksi masal mobil Esemka tersebut tinggal menunggu keluarnya ersyaratan administrasi dari Kemenhub. Selanjutnya, untuk perizinan produksi massal, Esemka akan menunggu izin dari Kementerian Perindustrian.

Untuk harga mobil Esemka, dipastikan banderol Esemka jauh lebih murah dibanding mobil luar negeri yang ada di pasaran.

Untuk Rajawali jenis sport utility vehicle (SUV), PT SMK mematok harga Rp95 juta per unit. Sementara Bima yang berjenis minitruk dibanderol Rp65 juta hingga Rp70 juta per unit. Kedua mobil tersebut berkapasitas 1.500 cc.

”Semahal-mahalnya Esemka pun duitnya masuk ke dalam negeri. Semurah-murahnya beli mobil Jepang uangnya ya bakal masuk ke Jepang. Kalau memang nasionalis ya ganti mobil Jepang dengan Esemka,” .

Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park (STP), Gampang Sarwono, menyebut sebelum diproduksi massal, pihaknya akan melakukan sejumlah penyempurnaan terlebih dulu. ”Akan ada sedikit perbaikan interior dan kapasitas mesin,” ungkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar